Sabtu, 23 Januari 2016

Kebun buah rumah joglo jumantono_the review


Kebun Buah Rumah Joglo

Ceritanya tadi siang sekitar pukul 14.00 kami berempat ( saya, suami dan adik ipar beserta si kecil Zhaf) berwisata ke kebun buah di daerah Jumantono, Jumapolo Karanganyar. Karena sudah siang kami tiba di lokasi sekitar pukul 15.30 dari Kartasura. Perjalanan kami tempuh dengan mobil.

Kami menggunakan bantuan google maps. Rutenya dari monumen Pancasila Karanganyar masuk lurus ke belakang. Lalu belok kiri lurus sampai bertemu tugu Genengan, selanjutnya masih lurus sampai memasuki jalan kecil yang aspalnya mulai banyak terkikis. Disamping jalan banyak peternakan ayam dan perkebunan. Saat memasuki lokasi akan ada penanda berupa panah kuning. Sampai akhirnya kami melewati kebun kelengkeng, srikaya, durian dan jambu tibalah kami di sebuah pendopo joglo yang masih ada beberapa pengunjung.

Karena musim durian dan suami menyukainya , tentunya durianlah yang jadi incaran kami. Aku pikir tempatnya berupa kebun durian yang siap panen, jadi disana pengunjung bisa memilih durian dari pohonnya. Tentunya dengan instruksi dari si petani yang menunjukkan mana durian yang sudah matang dan boleh dipetik, karena judulnya saja 'kebun buah'. Tapi kenyataannya disana berdiri petani yang menjual durian, kelengkeng, jambu kristal, buah naga dan rambutan dalam satu meja panjang. Kisaran harganya mulai 35K sampai 80K untuk ukuran durian yang paling besar. Untuk buah yang lain sudah dalam kemasan jaring per kilogram.

Sebelumnya ada beberapa tulisan yang menyebutkan 'durian tidak enak bisa ditukar' (hanya saja aku tidak sempat mengambil gambarnya) yang sekarang tulisannya sudah dihapus.

Setelah memilih durian, kami memilih tikar yang sudah disediakan untuk menikmatinya. Aku dipaksa mencoba durian oleh suami. Karena aku tidak suka durian bagaimanapun rasanya yang jelas sangat aneh. Tapi menurut suami lumayan enak. Dagingnya agak tebal, dalam satu lonjong ada yang berisi 5 biji durian. Sedang asyiknya menikmati durian datanglah segerombolan lalat hijau menyerbu kulit durian dalam bak sampah.

Setelah puas, kami sholat ashar disana. Tersedia toilet dengan air bersih yang melimpah, hanya saja agak terlihat keabu abuan dalam bak, bilik untuk sholat lengkap dengan sajadah dan mukena, meja dan tikar untuk para pengunjung. Halaman depan joglo muat untuk sekitar 6-7 mobil yang parkir.

Karena sudah sore, kami memutuskan untuk pulang. Cukup menikmati durian hari ini. Pengalaman menikmati durian di dekat kebun durian. Dan sayangnya kami tidak bisa berfoto dengan pohon durian yang sedang berbuah banyak karena kami tidak melihatnya.

Well, pintar pintar memilih buah durian saja. Sekalipun membelinya di pinggir jalan. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar