Kamis, 29 Oktober 2015

The Review_Pecak Belut hj. Fatimah

Pecak belut the review

Ceritanya kemarin lagi pengen bebek goreng. Malam minggu akhirnya keluar bareng suami buat beli. Ternyata bebek goreng langganan lagi tutup. Karena ga mau pindah ke bebek goreng yang lain nyoba pecak belut pada akhirnya.

Penasaranlah yang membuat kami mampir ke warung pecak belut. Sebenarnya apa sih pecak belut itu? Rasanya gimana sih? Well akhirnya kami pesan pecak belut 2 porsi.

Lokasi pecak belutnya di depan warung  bebek goreng Pak Ndut. Nama warungnya pecak belut hj. Fatimah. Warungnya sih konsepnya sederhana, alami. Tapi terlalu simple menurutku. Sentuhan seni nya kurang. Ada bagian lesehan di depan dan di belakang. Ada juga bagian tempat duduk (bangku). Hampir semua bangunan warung memakai bahan kayu dan bambu.

Di bagian tengah ada bilik kecil untuk memasak dan kasir. Karena letaknya ditengah jadi kurang lapang seat untuk konsumen. Bisa lebih bagus kalau kitchenya di bagian dalam. Kasirnya diletakan di depan. Jadi pengunjung bisa sekalian membayar saat mau pulang. Untuk pemesanan bisa dijemput oleh waitress ke meja yg kita pesan.

Sekitar 10 menit lebih sedikit dari pemesanan, menu yg kami pilih diantar. Pecak belut, urap kacang panjang, dan semangkuk air kobokan. Satu porsi pecak belut biasa dibandrol 22ribu rupiah tanpa nasi. Sedang yg spesial 28ribu tanpa nasi. Lumayan banyak belutnya, sepiring penuh. Mungkin karena belutnya yang gendut gendut.

Soal cita rasa, lumayan enak. Dipadu nasi putih hangat cocok sekali. Sambal pecaknya terasa ada campuran kencurnya. Disitu yg membuat terasa lain. Buat kami seporsi pecak belut muat untuk berdua. Nasinya sendiri sendiri pastinya. Pecak yg satu dipesan akhirnya kami bungkus untuk dibawa pulang.

Menu lain ada belut gongso, belut lada hitam, dan... lupa (maaf). Disediakan juga keripik belut. Setelah puas dengan pecak belutnya kami pulang. Pecak belutnya juga menerima pesanan. Pecak belut khas Pemalang , lezatnya melegenda. Itulah jargonya.

Well, buat yg mau makan pecak belut setauku baru ada di Kartasura, depan warung bebek goreng Pak Ndut. Kalo di Solo kurang tau deh. Recommend atau ga? Soal rasa lidah masing-masing punya penilaian sendiri. Jadi..ga ada salahnya buat mencoba.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar